Senin, 07 April 2008

Tentang Lokakarya

LOKAKARYA
DUKUNGAN TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI MAHASISWA INDONESIA DI MESIR

Al-Azhar Conference Center & JW Marriot, Cairo.
Senin-Selasa, 24-25 Maret 2008
I. MUQADDIMAH
Mesir memiliki berbagai lembaga pendidikan yang tersebar di seluruh provinsi, dengan tujuan menyiapkan SDM bangsa. Lembaga-lembaga pendidikan tersebut membuka kesempatan belajar kepada warga Mesir dan warga asing lainnya.
Sebagai salah satu wujud keseriusan pemerintah Mesir di bidang pendidikan, pengelolaan pendidikan ditangani oleh tiga instansi pemerintah, yaitu: Departemen Pendidikan Dasar Dan Menengah, Departemen Pendidikan Tinggi dan Riset, serta Lembaga Al-Azhar.

Lembaga Al-Azhar menyelenggarakan tiga jenjang pendidikan: dasar, menengah dan tinggi dengan jalur pendidikan: formal, non-formal dan khusus.
Jumlah mahasiswa Indonesia di Mesir mencapai 5083 orang. Sebagian besar belajar di Universitas al-Azhar dengan tingkat penyebaran yang tidak merata. Mahasiswa yang tinggal di kota Cairo sebanyak 3.985 orang dan sisanya tersebar di beberapa kota di Mesir: Di kota Zaqaziq berjumlah 80 orang, di kota Mansoura berjumlah 70 orang, di kota Tanta berjumlah 75 orang, di kota Tafahna berjumlah 120 orang, di kota Damanhur berjumlah 6 orang, di kota Dimyath berjumlah 15 orang dan di kota Alexandria berjumlah 5 orang.

Berdasarkan strata pendidikan, pelajar dan mahasiswa Indonesia di Mesir terdiri dari:
- Pelajar tingkat sekolah dasar dan menengah serta non-formal sebanyak 119 orang
- S1 di Universitas al-Azhar sebanyak 4602 orang
- S2 di Universitas al-Azhar dan Perguruan tinggi lainnya sebanyak 336 orang
- S3 di Universitas al-Azhar dan Perguruan Tinggi lainnya sebanyak 26 orang
- Mahasiswa baru tahun akademik 2007/2008 sebanyak 453 orang
Dari jumlah tersebut 35% mendapatkan beasiswa dari berbagai instansi yang ada di Mesir dan sebagian lainnya mengandalkan kiriman orang tua atau pemasukan dari berbagai usaha dan sumber lain.
Karena kehadiran di perkuliahan Universitas al-Azhar tidak diwajibkan, di antara mahasiswa Indonesia ada yang memanfaatkan waktu kuliah mereka untuk bimbingan belajar dan kajian diktat kuliah. Sementara yang lain, ada yang hanya belajar di luar kampus bergabung dengan sesama mahasiswa Indonesia. Bahkan ada yang hanya disibukkan dengan berbagai aktivitas; sebagian mendukung ke arah studi namun tidak sedikit kegiatan yang jauh dari orientasi studi.

Di Mesir terdapat berbagai organisasi mahasiswa, dengan PPMI (Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia) sebagai induknya. Sementara kegiatan mahasiswi dan pelajar putri difasilitasi oleh ”Wihdah”, yaitu organisasi Badan Otonom dari PPMI yang mengkoordinir kegiatan seluruh Mahasiswi (putri). Di samping itu ada 16 perkumpulan kekeluargaan berdasarkan wilayah geografis di Indonesia, juga terdapat perkumpulan berdasarkan bidang studi (senat mahasiswa), almamater, kelompok kajian, pers, LSM, perwakilan parpol, ormas, serta organisasi-organisasi lain.

Umumnya untuk merampungkan studi S1 di Universitas al-Azhar diperlukan waktu 4-5 tahun. Beban pelajaran pertahunnya rata-rata berkisar 12-18 mata kuliah, termasuk di dalamnya hafalan al-Qur’an dua juz akumulatif pertingkat (untuk orang asing non Arab). Berdasarkan data dari al-Azhar sebanyak 60% mahasiswa Indonesia yang menempuh S1 tidak menyelesaikan studi tepat pada waktunya.

Dari data yang ada menunjukkan bahwa tingkat kegagalan kenaikan tingkat sudah terjadi pada tingkat pertama. Misalnya tahun akademik 2006-2007, sebanyak 52% tidak naik tingkat. Jumlah lebih besar yang tidak naik tingkat terjadi di tingkat akhir, yaitu 63%. Adapun untuk tingkat dua dan tiga relatif lebih sedikit. Tingkat dua yang tidak lulus 30% dan tingkat tiga 33%.

Menariknya, persentase kelulusan mahasiswa di luar Kota Cairo lebih tinggi dari persentase kelulusan mahasiswa yang ada di Cairo. Hal ini perlu dijadikan bahan analisis atas peningkatan dan optimalisasi potensi Mahasiswa Indonesia.
Tak dipungkiri bahwa jumlah mahasiswa berprestasi mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Tahun akademik 2006-2007, Delapan orang mahasiswa meraih predikat Mumtaz (Istimewa), 132 orang meraih predikat Jayyid Jiddan (Baik Sekali) dan 584 orang meraih nilai Jayyid (Baik). Sementara pada tahun sebelumnya 5 orang meraih predikat Mumtaz, 80 orang meraih predikat Jayyid Jiddan, dan 444 orang meraih nilai Jayyid. Namun demikian, persentase ketidaklulusan yang tinggi perlu dicari penyebabnya, agar dapat dianalisa dan ditemukan solusinya, sehingga kualitas mahasiswa Indonesia di Mesir meningkat lebih baik.

Problematika Mahasiswa
Pada umumnya, kegagalan studi disebabkan oleh beberapa faktor berikut:
• Lemahnya penguasaan Bahasa Arab
• Pengadaan diktat kuliah yang terlambat
• Kedatangan mahasiswa baru yang sangat dekat dengan jadwal ujian
• Pembinaan mahasiswa dari berbagai pihak masih kurang optimal
• Tidak terbiasa menghadapi tugas tulisan ilmiah atau penelitian lainnya, sehingga tidak memotivasi minat baca mahasiswa.
• Sebagian besar tempat tinggal dan studi mahasiswa di Kota Cairo, yang mengakibatkan berbagai masalah sosial yang memengaruhi kelancaran studi.
• Ketidakjelasan prospek mahasiswa pasca kelulusan S1

Urgensi Lokakarya:
Setelah memperhatikan beberapa persoalan dan realitas mahasiswa Indonesia di Mesir, kami memandang perlu menyelenggarakan sebuah kegiatan khusus untuk mempertemukan semua stake-holders. Pertemuan tersebut dalam rangka menciptakan persepsi yang sama untuk menemukan jalan keluar dari berbagai persoalan yang dihadapi mahasiswa Indonesia di Mesir, sehingga pembinaan yang akan dilakukan dapat berjalan efektif dan efisien. Selama ini hampir seluruh stake-holders melakukan fungsinya secara sendiri-sendiri, sehingga cenderung menyelesaikan persoalan secara parsial. Agar pertemuan tersebut mencapai target yang diinginkan, maka dibuat kegiatan dalam format lokakarya.

Tujuan dan target Lokakarya:
Lokakarya bertujuan untuk:
1. Bertukar pikiran mengenai kompleksnya persoalan mahasiswa Indonesia di Mesir serta merumuskan solusi praktis dan efektif
2. Menciptakan persepsi yang sama dalam rangka mendukung kesuksesan studi mahasiswa Indonesia di Mesir

Target Lokakarya:
Tersusunnya sebuah konsep yang komprehensif dalam upaya penyelesaian persoalan mahasiswa Indonesia di Mesir, dan konsep tersebut menjadi pijakan utama para stake-holders dalam membuat kebijakan.

1 Komentar:

Pada 18 Juli 2008 pukul 05.56 , Blogger Lampoih Saka mengatakan...

Ingin Membuat Website Kekeluargaan / ALmamater / Marhalah / Pribadi maupun Organisasi dgn harga terjangkau hubungi kami 0103948932 atau YM mudies_05@yahoo.com thanks contoh hasil website buatan kami www.kmamesir.com dan http://nofiyanti.info

 

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda